28/06/2013

TOP BACANG

Welcome to TOP Bacang



Bacang sekarang sudah menjadi makanan umum. Padahal dulu bacang cuma bisa dijumpai di sekitar hari peh-cun, yaitu sembahyang dengan sajian bacang. 
Bacang beras, cuma orang jakarta (mungkin juga Jawa barat) yang biasa menyantapnya. Sementara di Jawa tengah, Jawa timur, Sumatra dan Kalimantan, bacang terbuat dari ketan.
Tidak tahu, siapa yang menyimpang dari pakem :-) yang beras atau yang ketan:-)


Di daerah tertentu, karena pengaruh suku (chinese) tertentu, bentuk bacang berbeda dari bacang yang biasa kita lihat sekarang ini. 

Daging untuk isian bacang, umumnya daging babi, tapi karena bacang udah jadi makanan yang universal, supaya bisa dimakan siapa aja, maka isian bacang gak terbatas pada daging babi saja. Bisa di ganti daging ayam, bisa daging sapi. Seafood nggak cocok ya, karena tidak cocok dimasak dalam waktu lama. 

Isian bacang, bisa dibuat variasi dari daging potongan yang di masak kecap di campur jamur hioko dan lakci (semacam kacang). Telur asin (kuningnya saja), juga enak di masukkan di tengah daging bacang. Bacang isi daging cincang, lebih enak kalau dagingnya tidak di masak lebih dulu.

Pembungkus bacang adalah daun bambu, yang di rebus sebentar, dan di cuci untuk menghilangkan bulu2 dan debu yang menempel. Gunting pangkal daun, agar lebih mudah di gunakan untuk membungkus, dan pangkal daun yang lancip tidak merobek daun saat digunakan membungkus.

Tali pengikat bacang adalah tali agel, serat alami ...gak tahu dari tanaman apa. Tapi pada perkembangannya, tali rafia plastik yang sekarang di pakai, selain murah, juga mudah di dapat, dan warna warni tali rafia malah dipakai sebagi penanda, untuk membedakan bacang isi apa/rasa apa.

No comments: